Rabu, 24 Agustus 2016

Menggoda Maut Demi Asi

            Aku bukan wanita penggoda yang bertubuh molek bak Kim Kadarshian atau wanita bertubuh sempurna seperti Gigi Hadid. Aku hanya ibu rumah tangga biasa dengan tubuh biasa bahkan mungkin cenderung kurang “sempurna” dibanding wanita biasa lainnya.

            Tapi aku wanita bernyali aku berani, saat ini aku sedang menggoda tapi aku berharap dia tidak terayu dengan godaanku aku berharap dia tertidur kalaupun terbangun jangan dia terjaga cepat. Aku sedang menggoda maut ah……….. Ada ada saja ya kurang kerjaan kenapa menggoda maut ? Cari sensasi atau perhatian pengen terkenal seperti Shinta dan Jojo dengan Keong Racunnya tempo lalu atau Norman Kamaru yg bergoyang bak bintang Bollywood itu?

            Bukan aku bukan cari sensasi ini semua karena Cinta……. Ah cinta ya cinta yang sangat besar cinta yang membuatku bisa bertahan dari rasa sakit cinta yg membuatku berani menggoda maut, cinta untuk janin yang sekarang berada dikandunganku saat aku tengah bertarung dengan kanker payudara, selepas pengangkatan payudara kiriku dan proses kemoterapi aku diberi kejutan oleh Allah aku hamil setelah 9 tahun mengharapkannya ahkirnya aku hamil tapi menurutku waktunya kurang tepat tapi aku hanya bisa pasrah Tuhan yang memberi Tuhan pula yang akan menyanggupkanku.

            Karena hamil aku harus menghentikan semua obat obatan untuk mematikan kanker dari tubuhku, takut tentu saja tapi aku bisa aku harus menang demi anakku demi senyumnya yang akan menghiasi hari hariku kelak. Kehamilanku berjalan baik tidak banyak keluhan yang kualami hingga tibalah saat melahirkan tgl 19 april 2015 Alimahruf Adhi Murti demikian anak laki laki mungil ini kuberi nama dengan harapan kelak ia menjadi anak yg berguna dan berilmu tinggi.

            Untuknya aku ingin memberikan kado yang terbaik dan kado yang terbaik apa yang dapat diberikan seorang ibu kepada anaknya selain ASI? ASI yang akan memberikan kekebalan tubuhnya dari penyakit dan yang membuat hubungan kami semakin lekat, tapi aku harus memperpanjang waktuku utuk tidak mengkonumsi obat obatan pembunuh kanker, ah sekali lagi aku harus bertaruh sekali lagi aku harus adu kuat dengan penyakit mematikan itu.

            Dokter mengijinkanku tapi akupun harus rajin memeriksakan kondisiku kalau kalau penyakit itu mulai mengeliat, aku harus rela menghentikan pemberian asi untuk Alim nama panggilan untuk jagoanku. Aku berdoa aku meminta seandainya tidak bisa 2 tahun ijinkan aku memberikannya setidaknya untuk 6 bulan saja. Aku bersyukur Tuhan maha pemberi walau hanya satu payudara saja tapi asiku cukup, Alim tumbuh dengan baik berat badannya meningkat tidak kalah dengan anak anak lain yg ibunya sempurna (memiliki 2 payudara).

            6 bulan berlalu, dokter berkata stop karena aku mulai merasakan nyeri didada kiriku aku harus melanjutkan konsumsi obat supaya kanker itu mati tidak hanya tidur ditubuhku. Ada rasa tidak rela dalam diriku tapi aku tidak mau sok jagoan, inipun demi anak anakku. Supaya aku masih bisa mendekapnya, membacakan buku cerita, mengelus punggungnya menjelang tidur, mengajarinya bersepeda, mengenalkannya berbagai rasa bumbu dapur bahkan nanti menemaninya diwisuda atau sampai menemaninya memulai babak baru hidupnya Ah……..aku harap itu, aku harus tahu batasanku. Cukup aku mengodanya bermain main dengannya saatnya aku bertempur dan mengempurnya sampai habis mengenyahkannya dari tubuhku. Demi aku dan demi anak anakku .

Kisah ibu Rusnani seorang Survivor kanker payudara untuk memperingati Pekan ASI Dunia.         




8 komentar:

  1. perjuangannya ibu emang luar biasa ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya nyonye angel habis ini giliran anda yang berjuang never give up

      Hapus
  2. Balasan
    1. Iya ibu Rita apapun bisa dilawan ya untuk anak tercinta.salam kenal bunda

      Hapus
    2. Iya ibu Rita apapun bisa dilawan ya untuk anak tercinta.salam kenal bunda

      Hapus
  3. Luar biasa. Salut untuk Rusnani... Salam ya mba buat Ibu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya salamkan Mbak Ira. Saya masih rahasiakan klo kisahnya akan turut dimuat, biar jadi kejutan.terima kasih mbak Ira.

      Hapus
    2. Saya salamkan Mbak Ira. Saya masih rahasiakan klo kisahnya akan turut dimuat, biar jadi kejutan.terima kasih mbak Ira.

      Hapus